Last Updated on Agustus 27, 2025 by Mas Rifan

Istilah need doi semakin sering muncul di percakapan sehari-hari, terutama di media sosial. Ungkapan ini biasanya dipakai anak muda ketika merasa butuh pasangan atau sekadar ingin bercanda dengan teman. Namun, di balik kata gaul tersebut, tersimpan makna yang berkaitan dengan kebutuhan manusia akan hubungan sosial dan emosional.
Apa Arti Need Doi (Butuh Pacar)?
Secara sederhana, need doi berarti “butuh pacar.” Kata need berasal dari bahasa Inggris yang artinya butuh, sedangkan doi adalah bahasa gaul untuk menyebut pacar atau pasangan.
Contoh penggunaan:
- “Duh, akhir pekan gini bikin iri lihat yang jalan berdua. Need doi banget.”
- “Lagi bosen kerjaan, pengen ada yang nemenin. Need doi nih.”
Maknanya tidak selalu serius. Terkadang hanya sebagai ekspresi iseng, tetapi sering juga mencerminkan kebutuhan emosional seseorang.
Mengapa Banyak Orang Mengatakan Need Doi?
1. Faktor Psikologis
Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dekat. Teori Attachment yang diperkenalkan oleh John Bowlby (University College London) menegaskan bahwa kelekatan emosional adalah kebutuhan dasar sejak bayi hingga dewasa.
Penelitian jangka panjang Harvard Study of Adult Development juga menunjukkan bahwa kualitas hubungan sosial lebih berpengaruh terhadap kebahagiaan dan kesehatan dibandingkan faktor ekonomi. Dengan kata lain, kebutuhan akan pasangan bukan sekadar keinginan sesaat, melainkan bagian dari kesejahteraan psikologis.
2. Faktor Sosial
Selain faktor psikologis, ada pula pengaruh lingkungan. Dalam budaya populer, status “punya pacar” sering dianggap penting, bahkan menjadi simbol pencapaian sosial. Tekanan dari teman sebaya, tren media sosial, hingga film romantis membuat banyak orang mengungkapkan rasa “need doi” sebagai bentuk keterhubungan dengan kelompoknya.
Berkaitan: Ketahui Smart Card is Out of Date Artinya dan Penyebab Serta Solusi Mengatasinya
Perspektif Ilmiah Tentang “Butuh Pacar”
Abraham Maslow (1943) dalam teori hierarki kebutuhan menempatkan love and belonging needs atau kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki pada tingkat fundamental setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman. Artinya, rasa ingin memiliki pasangan adalah hal yang wajar.
Penelitian dari University of Michigan menemukan bahwa individu dengan hubungan romantis yang stabil cenderung memiliki tingkat stres lebih rendah dibanding yang lajang. Sementara studi Universitas Indonesia menunjukkan interaksi sosial yang positif, termasuk hubungan romantis, dapat meningkatkan kesehatan mental remaja.
Apakah Need Doi Selalu Negatif?
Tidak selalu. Ada sisi positif dan negatif dari ungkapan ini:
- Positif: keinginan memiliki pacar dapat mendorong seseorang untuk mengembangkan keterampilan sosial, berani membuka diri, dan belajar memahami orang lain.
- Negatif: jika hanya mengikuti tren atau karena tekanan sosial, hubungan bisa menjadi dangkal dan penuh ketergantungan emosional.
Oleh karena itu, penting membedakan antara kebutuhan emosional yang sehat dengan sekadar rasa takut kesepian.
Berkaitan: Lost Interest Dalam Bahasa Gaul Artinya Simak Penjelasanya
Cara Mengatasi Perasaan Need Doi
Jika sering merasa butuh pacar, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Fokus pada pengembangan diri – tekuni pendidikan, karier, atau hobi.
- Bangun relasi sosial yang sehat – perbanyak interaksi dengan teman dan keluarga.
- Kenali diri lebih dalam – pahami apakah kebutuhan tersebut lahir dari keinginan tulus atau sekadar mengikuti tren.
- Konsultasi psikolog bila perlu – agar bisa memahami kebutuhan emosional secara objektif.
Kesimpulan
Istilah need doi memang lahir dari bahasa gaul, tetapi maknanya tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan dasar manusia untuk memiliki pasangan dan menjalin hubungan emosional. Ilmu psikologi, sosiologi, hingga penelitian universitas terkemuka membuktikan bahwa hubungan sosial yang sehat berperan besar bagi kebahagiaan.
Dengan memahami arti sebenarnya dari ungkapan ini, kita bisa lebih bijak: bukan sekadar ingin “ikut tren,” melainkan menyadari bahwa hubungan romantis yang berkualitas lahir dari kesiapan diri dan keinginan untuk tumbuh bersama, bukan hanya karena “butuh doi.”