Last Updated on Oktober 5, 2025 by Mas Rifan

Pertanyaan “bolehkah cas HP saat 60 persen?” sering muncul di kalangan pengguna smartphone modern. Kekhawatiran utamanya ialah apakah pengisian pada level tersebut dapat memperpendek umur baterai. Berdasarkan bukti ilmiah terbaru, mengecas HP saat 60% tergolong aman, selama dilakukan dengan cara dan suhu yang tepat. Bahkan, sebagian penelitian menunjukkan bahwa menjaga level pengisian di kisaran menengah (sekitar 20–80%) justru dapat memperpanjang masa pakai baterai.
Mengapa Orang Khawatir Soal Waktu Pengisian?
Apa Itu SoC dan DoD dalam Baterai?
Dalam dunia elektro-kimia, State of Charge (SoC) adalah persentase kapasitas baterai yang tersisa, sedangkan Depth of Discharge (DoD) menunjukkan seberapa dalam baterai dikuras sebelum diisi kembali. Kedua parameter ini saling berkaitan: semakin besar DoD (semakin dalam baterai dikosongkan), semakin cepat penurunan kapasitasnya.
Penelitian menunjukkan bahwa siklus pengosongan penuh (0–100%) menghasilkan tekanan kimia lebih besar dibanding pengisian parsial (misalnya 40–80%).
Faktor yang Mempercepat Degradasi
Tiga faktor utama penyebab degradasi baterai lithium-ion meliputi:
- Suhu tinggi (di atas 40°C) mempercepat reaksi kimia destruktif di elektroda.
- Tingkat SoC tinggi yang dipertahankan lama menyebabkan oksidasi berlebih.
- Arus pengisian cepat (C-rate tinggi) yang sering digunakan tanpa pendinginan cukup.
Jadi, bukan waktu pengisian pada 60% yang berbahaya, melainkan paparan suhu dan SoC ekstrem secara berkepanjangan.
Apa Kata Penelitian dan Universitas?
1. Studi Review MDPI (Rahman, 2024)
Tinjauan ini menyimpulkan bahwa baterai lithium-ion mengalami degradasi paling berat saat disimpan atau digunakan di SoC tinggi (90–100%) dan suhu panas. Menjaga SoC pada kisaran menengah terbukti mengurangi tekanan kimia yang menyebabkan kehilangan kapasitas.
2. Thesis University of Michigan (Woody, 2020)
Penelitian eksperimental di Universitas Michigan menunjukkan bahwa sel baterai tipe NMC yang dioperasikan pada suhu ruang (sekitar 23°C) dan dijaga pada SoC menengah mampu bertahan hingga ribuan siklus sebelum kapasitas turun ke 80%. Sebaliknya, sel yang sering berada di atas 90% mengalami degradasi dua kali lebih cepat.
3. Studi Micro-Cycles (Soto, 2022)
Peneliti menemukan bahwa pengisian sebagian atau micro-cycles (misalnya 60>80>60%) tidak selalu mempercepat penuaan baterai. Dalam kondisi tertentu, justru menurunkan stres mekanik pada elektroda karena tidak terjadi ekspansi berlebih seperti saat pengisian penuh.
4. Penelitian Mersin University (Yüksek & Alkaya, 2023)
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa Depth of Discharge dan C-rate sangat berpengaruh terhadap siklus hidup. Baterai yang dikosongkan terlalu dalam (DoD tinggi) atau diisi dengan arus besar secara terus-menerus menunjukkan penurunan kapasitas signifikan setelah 500 siklus.
Berkaitan: Baterai 1% Bertahan Berapa Menit? Ini Dia Jawabannya
5. Data Teknis Battery University
Dokumentasi teknis menjelaskan bahwa pengisian sel lithium-ion berlangsung dalam dua tahap: constant current dan constant voltage. Tahap kedua (di atas 80%) meningkatkan resistansi internal dan suhu, yang jika sering dilakukan dapat mempercepat degradasi. Karena itu, banyak pabrikan membatasi pengisian otomatis hingga 80–85% melalui fitur “optimized charging”.
Jadi, Bolehkah Mengecas HP Saat 60 Persen?
Kesimpulan Praktis
Secara umum, boleh dan tidak berbahaya mengecas HP di level 60%. Pada kisaran ini, reaksi kimia dalam sel masih stabil dan suhu relatif rendah. Bahkan, pengguna yang ingin menjaga performa baterai jangka panjang disarankan tidak menunggu hingga baterai di bawah 20% atau terlalu sering mengisi sampai 100%.
Pertimbangan Tujuan Pengguna
- Untuk kenyamanan: Jika aktivitas Anda padat, tidak masalah menambah daya dari 60% agar baterai siap digunakan seharian.
- Untuk keawetan baterai: Usahakan menjaga kisaran pengisian antara 20–80%. Hindari pengisian penuh setiap hari, kecuali benar-benar dibutuhkan (misalnya perjalanan jauh).
Beberapa smartphone modern kini dilengkapi fitur “optimized battery charging” yang menunda pengisian penuh hingga menjelang waktu pemakaian. Fitur ini mengikuti prinsip ilmiah yang sama: mengurangi waktu SoC tinggi agar baterai lebih awet.
Tips Teknis Merawat Baterai HP
- Isi daya di suhu ruang. Hindari mengecas di atas kasur atau di bawah sinar matahari langsung.
- Gunakan charger orisinal. Tegangan dan arus stabil menjaga efisiensi konversi daya.
- Hindari pengisian penuh setiap malam. Jika harus, pastikan fitur optimalisasi aktif.
- Jangan biarkan baterai di bawah 10% terlalu sering. Hal ini menambah tekanan elektrokimia.
- Matikan fast charging saat tidak dibutuhkan. Pengisian lambat (standard charging) lebih ramah terhadap siklus baterai.
- Kenali jenis baterai perangkat. Baterai berbasis LFP (Lithium Iron Phosphate) umumnya lebih tahan terhadap SoC tinggi dibanding NMC, sehingga pola pengisian bisa sedikit berbeda.
Kesimpulan
Menjawab secara ilmiah: ya, boleh mengecas HP saat 60 persen. Tidak ada bukti bahwa pengisian di level ini merusak baterai. Bahkan, pengisian parsial justru sesuai dengan prinsip perawatan baterai modern. Kuncinya adalah menjaga suhu, menghindari pengisian ekstrem, dan menggunakan fitur pengisian cerdas. Dengan memahami dasar ilmiahnya, pengguna dapat menyeimbangkan kenyamanan dan keawetan baterai tanpa mitos.
FAQ
1. Apakah sering mengecas sedikit-sedikit bisa merusak baterai?
Tidak. Pengisian kecil (micro-cycles) tidak berbahaya dan bahkan dapat memperpanjang umur sel jika dilakukan di suhu stabil.
2. Apakah harus membatasi pengisian hingga 80%?
Tidak wajib, tetapi disarankan jika Anda ingin menjaga daya tahan jangka panjang. Pengisian penuh sesekali tetap aman.
3. Apakah aman mengecas semalaman?
Selama fitur optimized charging aktif dan suhu lingkungan terkontrol, risiko degradasi minimal. Namun, hindari kebiasaan tersebut di ruangan panas.