Last Updated on Agustus 28, 2025 by Mas Rifan

Bahasa gaul selalu berkembang mengikuti zaman. Setiap tahun ada saja kosakata baru yang muncul dan populer di kalangan anak muda. Salah satunya adalah kata “value”. Meski berasal dari bahasa Inggris, kini kata ini akrab dipakai dalam percakapan sehari-hari di media sosial maupun obrolan langsung.
Lalu, apa sebenarnya arti “value” dalam bahasa gaul? Apakah sama dengan arti akademik atau ekonomi? Artikel ini akan membahas pengertian, asal usul, hingga contoh penggunaannya agar lebih mudah dipahami.
Apa Itu Value dalam Bahasa Gaul?
Secara sederhana, “value” dalam bahasa gaul berarti harga diri, nilai diri, atau sesuatu yang membuat seseorang berharga. Kata ini sering dipakai untuk menekankan bahwa setiap individu memiliki nilai yang tidak boleh direndahkan.
Contoh:
- “Jangan nurunin value lo demi orang lain.”
- “Gue lagi fokus ningkatin value biar makin dihargai.”
Kalau dalam ilmu ekonomi, value sering diartikan sebagai nilai barang atau jasa yang bisa diukur dengan angka. Namun, dalam konteks gaul, artinya lebih personal: nilai diri yang melekat pada seseorang.
Menurut penelitian linguistik Universitas Indonesia (2021), tren peminjaman kata asing dalam bahasa gaul muncul karena generasi muda banyak terpapar konten global melalui media sosial. Kata-kata asing itu kemudian mengalami pergeseran makna sesuai konteks budaya lokal.
Berkaitan: “Gaptek” dalam Bahasa Gaul: Kenapa Sebutan Ini Sering Dipakai?
Asal Usul Kata Value Jadi Bahasa Gaul
Kata “value” mulai populer di dunia maya sekitar tahun 2020-an. Awalnya muncul dalam konten motivasi, lifestyle, hingga video self-improvement di TikTok dan Instagram. Seiring waktu, istilah ini menyebar ke obrolan santai antar teman.
Fenomena ini bukan hal baru. Banyak kata serapan dari bahasa Inggris yang akhirnya berubah fungsi menjadi bahasa gaul, seperti “healing”, “cringe”, atau “flexing”. “Value” termasuk dalam kategori itu: kata asing yang diberi makna emosional oleh penggunanya.
Cara Menggunakan Kata Value dalam Percakapan
Berikut beberapa contoh penggunaan kata “value” yang sering muncul:
- “Kalau lo ngerti value diri lo, lo gak bakal gampang diremehin orang.”
- “Punya skill tambahan bisa ningkatin value di tempat kerja.”
- “Jangan sampai lo ngejual value lo murah-murah.”
Intinya, kata ini dipakai untuk menekankan harga diri, kualitas pribadi, atau kelebihan seseorang.
Mengapa Bahasa Gaul Seperti Value Cepat Menyebar?
Ada dua faktor utama penyebaran kata gaul seperti “value”:
1. Media Digital
Media sosial membuat satu kata bisa viral hanya dalam hitungan hari. Kata “value” misalnya, cepat menyebar karena digunakan influencer atau kreator konten yang punya banyak pengikut.
2. Komunitas Anak Muda
Bahasa gaul berfungsi sebagai identitas kelompok. Menggunakan kata yang sama membuat seseorang merasa lebih dekat dan relevan dengan komunitasnya.
Studi sosiolinguistik Universitas Gadjah Mada (2020) menyebut bahwa media digital mempercepat penyebaran kosakata baru hingga tiga kali lebih cepat dibanding interaksi lisan tradisional. Hal ini menjelaskan mengapa istilah seperti “value” bisa begitu cepat populer.
Berkaitan: Nggak Cuma Berbagi, Ini Makna “Sharing” dalam Bahasa Gaul dan Contohnya!
Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Kata Value
Seperti fenomena bahasa gaul lainnya, penggunaan kata “value” memiliki dua sisi.
Dampak Positif
- Meningkatkan kesadaran diri: Anak muda jadi lebih paham pentingnya menjaga harga diri.
- Komunikasi lebih relatable: Kata ini mudah dipahami generasi sebaya, sehingga membuat percakapan terasa akrab.
Dampak Negatif
- Potensi salah tafsir: Tidak semua orang memahami arti gaul “value”, sehingga bisa menimbulkan kebingungan.
- Eksklusifitas bahasa: Hanya dipahami kalangan tertentu, bisa menimbulkan jarak dengan kelompok lain.
Bahasa selalu berkembang mengikuti zaman. Namun, penting bagi pengguna untuk menempatkan istilah seperti “value” sesuai konteks agar tidak menimbulkan salah pengertian.
Kesimpulan
Value adalah bahasa gaul yang berarti harga diri atau nilai diri. Istilah ini berbeda dengan makna akademik atau ekonomi, karena lebih menekankan kualitas personal seseorang.
Kata ini populer berkat media sosial, konten motivasi, dan komunitas anak muda yang mengadopsinya. Penggunaannya bisa memberi dampak positif, seperti meningkatkan kesadaran diri, tetapi juga bisa menimbulkan salah tafsir jika tidak ditempatkan pada konteks yang tepat.
Bahasa gaul seperti “value” adalah cermin dinamika budaya digital. Ia menunjukkan bagaimana generasi muda membangun identitas, mengekspresikan diri, dan beradaptasi dengan perubahan zaman.