Mengupas Tuntas Arti “Gaptek”: Istilah Gaul untuk yang Kurang Melek Teknologi

Last Updated on September 21, 2025 by Mas Rifan

apa itu gaptek dalam bahasa gaul
apa itu gaptek dalam bahasa gaul

Pernah mendengar istilah gaptek? Kata ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama di era digital. Gaptek adalah singkatan dari gagap teknologi, istilah yang dipakai untuk menggambarkan seseorang yang kurang paham atau kesulitan menggunakan teknologi. Dalam bahasa gaul, kata ini sering digunakan secara santai, bahkan kadang bernuansa bercanda.

Namun, di balik kesan gaulnya, gaptek sebenarnya mencerminkan kondisi nyata tentang kesenjangan literasi digital yang masih terjadi di masyarakat.

Apa Itu Gaptek dalam Bahasa Gaul?

Secara sederhana, gaptek berarti gagap teknologi. Dalam percakapan anak muda, kata ini digunakan untuk menyebut seseorang yang tidak terbiasa menggunakan perangkat digital, aplikasi, atau fitur baru di dunia teknologi.

Contoh penggunaan sehari-hari:

  • “Gue gaptek banget kalau disuruh setting Wi-Fi.”
  • “Ayahku masih gaptek, jadi nggak bisa pakai aplikasi e-wallet.”

Sinonim atau kata serupa:

  • Kudet (kurang update).
  • Tech illiterate.
  • Kurang melek digital.

Asal Usul dan Perkembangan Istilah Gaptek

Istilah gaptek mulai populer sejak tahun 1990-an ketika komputer dan ponsel mulai masuk ke Indonesia. Kala itu, tidak semua orang terbiasa dengan teknologi baru, sehingga muncullah sebutan “gagap teknologi”.

Seiring berkembangnya media sosial, kata gaptek makin sering digunakan dalam percakapan gaul. Kini, istilah tersebut tidak hanya merujuk pada orang tua atau generasi lama, tetapi juga anak muda yang belum terbiasa dengan teknologi terbaru.

Fenomena ini terkait dengan digital divide atau kesenjangan digital, di mana ada kelompok masyarakat yang lebih sulit mengakses dan memahami teknologi.

Dampak Gaptek di Era Digital

Menjadi gaptek di era digital bisa menimbulkan berbagai kendala, misalnya:

  • Hambatan pekerjaan: sulit beradaptasi dengan sistem kerja berbasis teknologi.
  • Kesulitan pendidikan: tidak bisa mengikuti pembelajaran online dengan baik.
  • Kurang produktif: tidak memanfaatkan teknologi untuk efisiensi.

Menurut penelitian Universitas Indonesia (UI, 2021), sekitar 30% masyarakat Indonesia masih mengalami kesenjangan digital, terutama di wilayah pedesaan dengan akses internet terbatas. Data ini menunjukkan bahwa gaptek bukan sekadar istilah gaul, tetapi juga masalah serius dalam pembangunan sumber daya manusia.

Berkaitan: Anti Kudet! Simak Sofun Artinya dalam Bahasa Gaul dan Penjelasanya

Cara Menghindari dan Mengatasi Gaptek

Menjadi melek teknologi bukan hal yang instan, tetapi ada beberapa langkah praktis untuk menghindari gaptek:

  • Belajar teknologi dasar – Mulai dari penggunaan smartphone, internet, hingga aplikasi sehari-hari.
  • Ikut pelatihan literasi digital – Banyak lembaga menyediakan kursus gratis, baik online maupun offline.
  • Praktik langsung – Cobalah aplikasi baru secara rutin agar terbiasa.
  • Bertanya dan berbagi ilmu – Jangan malu belajar dari keluarga atau teman yang lebih paham.
  • Mengikuti perkembangan tren digital – Membaca berita teknologi atau menonton tutorial.

Studi dari Universitas Gadjah Mada (UGM, 2022) menunjukkan bahwa keterampilan digital mampu meningkatkan peluang kerja hingga 40%. Artinya, semakin cepat seseorang mengatasi gaptek, semakin besar peluangnya untuk berkembang di dunia modern.

Contoh Penggunaan Istilah Gaptek dalam Percakapan

  • “Duh, gue gaptek banget, nggak bisa pakai aplikasi edit video.”
  • “Orang tua saya masih gaptek, jadi harus diajarin pakai Zoom.”
  • “Kalau gaptek di zaman sekarang, susah banget ikutan kerja online.”

Dalam bahasa Inggris, istilah serupa adalah technologically challenged, meski jarang dipakai sehari-hari.

Kesimpulan

Gaptek dalam bahasa gaul bukan hanya sekadar ejekan atau candaan, melainkan cerminan kemampuan seseorang dalam menghadapi perkembangan teknologi. Di era digital, literasi teknologi menjadi kebutuhan dasar.

Menjadi gaptek memang wajar, tetapi jangan berhenti di sana. Dengan belajar dan beradaptasi, setiap orang bisa lebih melek digital. Seperti kata pepatah, menguasai teknologi berarti menguasai masa depan.

Tinggalkan komentar